AMANAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA HUT TNI TAHUN 2015

AMANAT
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA UPACARA
HARI ULANG TAHUN TENTARA NASIONAL INDONESIA
TAHUN 2015


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati
Pimpinan dan Anggota Lembaga Negara
Para Menteri Kabinet Kerja
Panglima Tentara Nasional Indonesia
Para Kepala Staf Angkatan
Kapolri
Segenap Prajurit TNI yang saya cintai dan saya banggakan,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,


Atas nama negara, pemerintah dan juga pribadi, saya menyampaikan
ucapan selamat Hari Ulang Tahun kepada segenap anggota dan keluarga
besar Tentara Nasional Indonesia di manapun saudara berada dan
bertugas.

Secara khusus, ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya, kepada anggota TNI yang dengan penuh kesungguhan
bertugas di daerah pedalaman, di wilayah perbatasan, di wilayah
terpencil, di pulau-pulau terdepan, anggota TNI yang bertugas di luar
negeri sebagai Pasukan Pemelihara Perdamaian, serta para prajurit TNI
yang saat ini bahu membahu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan.
Saudara-saudara telah dan sedang melaksanakan tugas yang mulia,
terhormat dan membanggakan bagi bangsa dan negara serta dunia
internasional.



Hadirin Yang Saya Muliakan
Para Prajurit TNI yang saya cintai,


Menapaki usia yang ke-70 tahun, TNI bisa menggunakan momentum ini
untuk mengingat kembali jati diri TNI sebagai sebagai Tentara Rakyat,
Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Untuk itu,
saya mengapresiasi tema HUT TNI ke 70, yaitu "Bersama Rakyat TNI
Kuat, Hebat, Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian".

Sejarah mencatat bahwa TNI dilahirkan dari "rahim" rakyat. Panglima
Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat
adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah
yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI .

Untuk itu, TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat.
Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak
boleh menyakiti hati rakyat. TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat
serta harus selalu bersama-sama rakyat. Hanya dengan bersama-sama
rakyat, TNI akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa
dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer
yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan
diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Selain itu, dalam darah TNI juga mengalir jati diri sebagi tentara
pejuang. Sebagai tentara pejuang, TNI harus memiliki daya juang dan
semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat,
mandiri dan berkepribadian. Dengan semangat juang, TNI harus mampu
menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI
harus mampu menghadapi para penjarah sumberdaya laut dan perikanan
kita. TNI harus mampu menjaga wilayah perbatasan dan pulau-pulau
terdepan kita.

Hadirin Yang Saya Hormati
Anggota TNI di seluruh tanah air yang saya banggakan,


Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus bangga memiliki Tentara
Nasional. TNI harus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan
menjaga persatuan Indonesia. Sebagai Tentara Nasional, TNI tidak boleh
tersekat-sekat dalam kotak suku, agama dan golongan. TNI adalah satu,
yakni Tentara Nasional, yang bisa berdiri tegak di atas semua
golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, yang
mempersatukan ras, suku, dan agama dalam mewujudkan cita-cita
kemerdekaan. Bersama-sama rakyat, TNI harus terus menjaga kebhinneka
tunggal ika-an. Hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa
majemuk yang kuat dan solid.
Hal itu perlu saya tekankan, karena bangsa kita bukan hanya menghadapi
tantangan di bidang politik, keamanan dan ekonomi, namun juga
menghadapi tantangan dalam mengelola kemajemukan. Kemajemukan bisa
menjadi kekuatan yang maha dasyat jika kita mampu menjaganya dengan
baik. Banyak bangsa yang harus menghadapi takdir sejarah,
terpecah-belah, tercerai-berai karena tidak mampu menjaga kemajemukan.
Ini tidak boleh terjadi di Bumi Pertiwi kita.
Keragaman dan perbedaan janganlah menjadi sumber konflik. Kemajemukan
seharusnya semakin melengkapi atas kekurangan dan kelebihannya
masing-masing. Sehingga keragaman justru menjadi perekat bangsa,
menjadi energi kolektif mencapai kemajuan bangsa. Kita harus mampu
menjadikan kemajemukan itu sebagai kekuatan kita dalam menyongsong
masa depan.


Hadirin Yang berbahagia
Prajurit TNI yang saya cintai,

Saya membayangkan dalam lima tahun mendatang, pembangunan kekuatan
pertahanan tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kekuatan pertahanan
minimun dalam pertahanan negara Tri Matra terpadu, tetapi juga
ditujukan untuk memperkuat jati diri sebagai negara maritim dengan
membangun TNI sebagai kekuatan maritim regional yang disegani di
kawasan Asia Timur.

Dengan berbagai upaya itu, kita berharap agar TNI lebih siap dalam
menghadapi corak peperangan masa depan di tengah kondisi geografis
khas negeri kita, sebagai negara maritim.

Karena itu, kita perlu meningkatkan kapasitas pertahanan nasional
melalui pembentukan TNI yang profesional. Sebagai Tentara Profesional,
prajurit TNI harus benar-benar terdidik dan terlatih. Prajurit TNI
harus terus menerus meningkatkan kemampuannya dengan melakukan
latihan-latihan berkesinambungan.

Untuk membangun kekuatan pertahanan, kita harus bisa memenuhi
kebutuhan alutsista secara terpadu di ketiga matra pertahanan. Saat
ini hampir semua negara berlomba-lomba untuk memajukan teknologi
pertahanannya. Kita juga melakukan upaya membangun postur pertahanan
TNI yang makin kokoh, alutsista makin lengkap, dan makin modern.
Modernisasi teknologi pertahanan memang diperlukan untuk terus menerus
mengimbangi kemajuan zaman.

Kita juga sedang mewujudkan kemandirian pertahanan dengan mengurangi
ketergantungan impor kebutuhan pertahanan melalui pengembangan
industri pertahanan nasional. Kemandiriaan pertahanan juga kita bangun
melalui diversifikasi kerjasama pertahanan sesuai dengan kepentingan
nasional kita.

Namun perlu kita ingat, hal tersebut tidak menjadi satu-satunya syarat
untuk membangun kekuatan pertahanan negara. Untuk membangun kekuatan
pertahanan yang tangguh diperlukan pula pembangunan karakter pejuang
dalam diri prajurit TNI, revolusi mental untuk membangun prajurit yang
profesional. Selain itu, tidak kalah pentingnya penyiapan kualifikasi
komando, mekanisme persediaan logistik dalam operasi militer dan non
militer, sinergitas antar korps dan antar instansi, serta kualifikasi
keterampilan melaksanakan operasi.

TNI yang terdidik dan terlatih tidak akan menjadi kekuatan yang
efektif apabila prajurit dan keluarganya tidak sejahtera. Untuk itu,
Negara akan benar-benar memastikan adanya penghormatan yang layak bagi
para prajurit TNI. Pemerintah akan memberikan perhatian pada
prajurit-prajurit TNI yang bertugas di kawasan perbatasan, pulau-pulau
terdepan, serta di kawasan terisolir.

Hadirin Yang Saya Muliakan
Segenap Anggota TNI yang saya banggakan,


Akhir kata, saya minta kepada seluruh Prajurit TNI untuk terus
meningkatkan kemampuan, profesionalisme, dan kesiap-siagaan di manapun
kalian berada dan bertugas.

Mari kita jaga dan pelihara keutuhan dan kekompakan TNI. Peliharalah
dan jagalah terus kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena bersama
rakyat, TNI kuat. Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Jadilah TNI yang berjuang, yang dicintai dan mencintai rakyat.


Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia
Sekian dan terima kasih
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 5 Oktober 2015
Presiden Republik Indonesia

Ir. H. JOKO WIDODO

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Senkom Mitra Polri Sidoarjo | Informasi | Komunikasi | Kamtibmas | Rescue I Bela Negara