Kunjungan Kerja Kepala Badan Intelejen Negara RI Di NTB

 
Senkomsidoarjo.org | News Senkom - Rabu 22 Juni 2016 pukul 16.45 s.d
19.00 Wita di Pendopo Gubernur Provinsi NTB Jl. Pejanggik No. 12 Kota
Mataram, berlangsung Acara Silaturrahmi Kepala Badan Intelejen Negara
RI dengan Forkominda, Forkopinda, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan
Tokoh Pemuda di wilayah Provinsi NTB dengan tema "Melalui Safari
Ramadhan Kita Tingkatkan Ukuwah Islamiah Menuju Negara Kesatuan
Republik Indonesia Yang Aman dan Damai",

Acara ini diikuti sekitar 200 orang.
Adapun yang hadir pada kesempatan tersebut diantaranya :

1) Kepala Badan Intelejen Negara RI (Letjen TNI (Purn) Sutiyoso.
2) Deputi II (Mayjen TNI M. Tamrim).
3) Deputi IV (Mayjen TNI (Purn) Bambang Wiyono.
4) Direktur 24 (Brigjen Edi Napitupulu).
5) Anggota DPR RI Dapil NTB (H. Syafrudin).
6) Kasdam IX/Udayana.
7) Gubernur NTB (DR. TGH. Zainul Majdi, M.A).
8) Kapolda NTB (Brigjenpol Umar Saptono, S.H., M.H)
9) Kabinda NTB (Drs. Rudy Afriansyah).
10) Kasrem 162/WB.
11) Danlanal Mataram (Kolonel Mar Djentaju S).
12) Danlanud Rembiga diwakili oleh Pasi Intel Lanal Mataram.
13) Ketua LPW MMI NTB (TGH. Ustad Tafaul Amri Jaya) beserta 5 orang
lainya diantaranya (Ustad Taufan Iswandi, Mushan, Karyadi dan 2 orang
pengawal).
14) Tokoh Kilafatul Muslimin Umul Qura' Selong Kab. Lotim berjumlah 4
orang diantaranya Ustad Irwadi, Ustad Misbah, Ustad Rusdin, dan Ustad
Alwi.
15) Forkominda dan Forkopinda NTB.
16) Kepala SKPD Prov. NTB.
17) Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda NTB.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, diantaranya :

Sambutan Gubernur NTB (DR. TGH. Zainul Majdi, M.A), intinya :

Menyampaikan rasa hormat kepada Kepala BIN RI beserta rombongan dan
seluruh Tokoh yang hadir pada kesempatan ini.
Pada kesempatan ini Provinsi NTB menerima baik Kunjungan dari Kepala
BIN RI yang mungkin kunjungan ini merupakan suatu momentum yang jarang
kita dapatkan, sehingga diharapkan silaturrahmi dapat memperkokoh
kebersamaan antara Komunitas Intelijen Negara dengan Pemerintah NTB.

Mewakili masyarakat NTB mengucapkan selamat datang kepada Bpk. Kepala
BIN RI, semoga sinergitas kedepan dalam menjalankan tugas-tugas Negara
dapat berjalan dengan baik demi pembangunan Negara Kesatuan RI.
Negara yang baik adalah Negara yang Baldatun Thoyibatun Warobbunn Ghafur.
Baldatun dapat diartikan suatu hal yang kasat mata seperti terciptanya
infrastruktur masyarakat yang teratur dan sektor-sektor lainnya
tercukupi dengan baik.
Warobbun Ghofur adalah nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dengan
baik sejalan dengan Baldatun Thoyibatun diatas.

Kebersamaan ini sangat penting dan diharapkan terus berjalan dengan
baik, karena suatu negara akan menjadi baik karena ada kehadiran
Pemerintah Negara di tengah-tengah masyarakatnya sehingga menjadi
Ukhuawah yang baik pula.
Kehadiran Kepala BIN RI saat ini sangat berpengaruh besar terhadap
hubungan silaturrahmi dan terjalin komunikasi serta sinergitas yang
baik untuk menunjang keberhasilan suatu Bangsa dalam mewujudkan
masyarakat yang sejahtera.

Menegaskan penyampaikan Kepala BIN RI sebelumnya bahwa kepada Gubernur
NTB bahwa mempersilahkan Gubernur NTB untuk bersinegi dengan baik
bersama Binda di NTB.

Sambutan dari Kepala Badan Intelejen Negara RI, Letjen TNI (Purn)
Sutiyoso, intinya :

Mengapresisasi kehadiran seluruh pejabat dan para tokoh yang hadir
pada kesempatan ini. Hari ini merupakan hari ke 17 dalam bulan puasa
dan bersyukur dapat hadir pada kesempatan ini. Mengapresiasi dan
bangga atas kemajuan Provinsi NTB yang dilihat banyak perubahan
dibidang Infrastruktur tata kelola pembangunanya.

Mengajak seluruh pihak untuk menumbukan kecintaan kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Menceritakan pengalamanya berkunjung ke luar Negeri, dimana belum
tentu sebagus dan se makmur dan se Indah Negara Indonesia.
Dapat diketahui bersama bahwa di Indonesia sangat banyaknya beragam
Suku, Ras, Agama, Adat Budaya dan Etnis, namun sampai saat ini dapat
bersatu dan saling menghargai satu sama lain, hal ini tidak ada di
Negara Luar. Semua yang disebutkan diatas juga perlu diantisipasi
karena pasti ada titik lemahnya, jika para Pemimpinya pecah pasti
Negara ini tidak akan bisa sejahtera, akan tetapi akan menjadi
kekuatan yang Dasyat ketika para pemimpinnya mampu bersatu padu
seperti yang dicontohkan oleh para pejuang dan tokoh-tokoh terdahulu
untuk merebut kemerdekaan Negara kita.

Sangat bersyukur karena para Pejuang Kemerdekaan kita dahulu
mencetuskan Pancasila sebagai dasar Negara yang didalamnya tercantum
juga berkaitan dengan disebutkan diatas yakni Sila ke -4 yang
merupakan suatu bentuk kebersamaan dalam bermufakat dan bermasyarakat
yang tentunya harus tetap kita pertahankan sampai kapanpun.
Para tokoh kita dalam mewujudkan persatuan juga sudah jelas dengan
dasar Bineka Tunggal Ika yang apabila kita bercerai berai pasti akan
runtuh, sehingga kita harus kompak dan solit.

Dasar Negara Indonesia diatas semuanya bukan dirumuskan hanya satu
Kelompok saja, akan tetapi banyak unsur yang mempengaruhi terjadinya
Kemerdekaan Indonesia yakni baik dari para Tokoh Ulama' maupun Tokoh
Masyarakat yang bersama-sama merumuskan hal itu. Secara umum jumlah
Muslim di Indonesia sangat banyak, sehingga sangat wajar ketika ada
yang ingin agar Negara kita semuanya bergama Islam, namun demikian
perlu kita kembali para rumusan pembangunan Negara Indonesia sehingga
bisa merdeka atas kebersamaan dari semua golongan.

Ada sebagian warga / Kelompok Pemuda di Indonesia yang setelah
mendalami Agama keluar Negeri ke Timur Tengah maupun di Negara Luar,
sehingga mempunyai perbedaan pemahaman lain yang tidak seperti ajaran
yang dianut oleh Nenek Moyang kita terdahulu, sehingga terjadi yang
disebut namanya Terorisme di Indonesia. Karena mereka salah
mengaplikasikan dan mendalami ajaran Agama Islam seperti yang
diajarkan oleh Nabi Muhamamad Saw. Dari beberapa kelompok tersebut
akhirnya dia mendirikan suatu pemahaman keras yang dijadikan doktrin
mereka sehingga muncul yang disebut terorisme.

Islam kita adalah Islam yang bisa menerima perbedaan, namun jika tidak
mampu menuangkan ajaran Islam yang sebenarnya maka bisa jadi Negara
kita tidak dapat menjadi Negara yang kita inginkan yakni negara yang
tentram dan damai. Tidak ada Negeri sekaya Neggara Indonesia, dimana
kita mempunyai banyak Jenis Sumberdaya alam yang berharga diantaranya
Logam, Platinum, Tembaga Besi, Emas dls. Hal itu tidak lepas dari
Incaran dari pada Negara lain, seperti halnya kekayaan Laut yang
sering dicuri oleh masyarakat Luar Negeri, namun masyarakat kita tetap
kuat dan nyaman akan hal itu, ini menunjukkan bahwa kekayaan kita
Indonesia sangat melimpah ruah.

Kita harus mampu mensejahterakan masyarakat kita karena kita mempunyai
lebih banyak jumlah umat Muslim di Dunia, namun jika tidak bisa bahkan
sesama Muslim saja kita saling ribut maka bagaimna mungkin kita bisa
bersatu, untuk itu dihimbau agar semua pihak mampu bersatu demi
semangat membangun Bangsa ini. Mengingatkan terjadinya pengeboman di
Indonesia beberpaa waktu lalu oleh Terorisme di Indonesia, hal itu
merupakan suatu kejahatan Kemanuasiaan yang luar biasa yang dapat
berpengaruh terhadap kehancuran bangsa kita ini. Menceritakan hubungan
Intelijen Negara, melakukan komunikasi bilateral antar Negara, dimana
semuanya juga menanggapi soal Terisme yang dijadikan musuh Negara.
Efek dari kegiatan terisme sangat banyak diantaranya efek trauma, efek
psikologis, efek kehancuran infrastruktut dan masih banyak dampak
negatif lainya.

Berharap kepada semua pihak agar percaya dan yakin dengan segala
meneguhkan kerendahan hati kepada Allah SWT untuk rukun satu sama
lain. Mengingatkan kembali bahwa Agama Islam tidak pernah mencontohkan
kepada kita untuk berbuat seperti halnya yang dilakukan teroris yakni
melukai sesama. Berkeinginan agar Indonesia ini menjadi Negara Islam
Nusantara seperti yang disampaikan oleh beberapa Jamaah seperti NU dan
Muhammadiyah. Dimana Negara kita mempunyai jumlah Umat terbesar
diseluruh Indonesia.

Menghimbau semua pihak agar selalu waspada karena kenyataan di wilayah
Poso juga tertangkap teroris asal NTB sehingga disinipun juga perlu
melakukan kewaspadaan dan berharap hal ini dapat disampaikan kepada
para tokoh agama lainnya untuk tidak mengikuti aliran yang
menyimpang/keras. Menghimbau apabila menemukan keanehan baik prilaku
maupun tindakan masyarakat disekitar masing-masing agar segera
melaporkan pihak keamanan setempat, sehingga bisa cepat dilakukan
tindakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ceramah Agama disampaikan oleh Dr. L H. Ahmad L.c. M.A, intinya :

Pada bulan suci ramadhan merupakan bulan Syahrul muasa, dimana dalam
koteks bernegara kita harus salibg mengasihi antar sesama, namun jika
dilihat dari BPS oleh Ybs beberapa waktu lalu masih ada sebanyak 28,5
Juta masyarakat miskin di Indonesia. Indokator kemiskinan dalam BJS
ini dinilai dari inkam perbulan mereka sekitar Rp. 344.000,- /bulan.
Melihat yang demikian kita sebagai Umat Muslim harus segera kembali
dan mau berbagi dengan sesama, sehingga dengan bulan puasa ini
seharusnya menjadi tempat bagi seluruh masyarakat di Indonesia untuk
berbagi kepada yang tidak mampu.

Keimanan kita akan diterima Allah SWT, jika dalam hidup mampu
memikirkan dan mencintai saudara yang belum mampu menikmati
kebahagiaan dan kesejahtrraan dalam hidupnya. Jangan sampai dalam
bulan puasa ini kita hanya menerima rasa lapar. Begitu banyak
masyarakat indonesia sangat banyak menerima rasa lapar bertahun-tahun,
bukan hanya satu bulan karena kurang menerima rahmat dari Allah SWT.
Menusia modern saat ini telah terjebak dalam kebidupan Indrawi semata,
dimana selalu mementingkan kepentingan diri pribadi tanpa memikirkan
orang lain seperti juga orang kaya yang hanya ingin memili sahabat
sahabat-sahabat yang kaya pula tanpa mau melihat masyarakat miskin
disekitarnya.

Mengajak semua pihak untuk berbagi, karena dengan mau berbagi kita
telah mengikuti Sunnah ajaran Rasullah SWA yang dicontohkan kepada
umat manusia.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Senkom Mitra Polri Sidoarjo | Informasi | Komunikasi | Kamtibmas | Rescue I Bela Negara