Polri Gelar Operasi Ramadhan 2016 Siap Amankan Perayaan Idul Fitri 1437 H

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti didampingi sejumlah menteri
menyampaikan keterangan pada wartawa, usai Sidang Kabinet Paripurna,
di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/6) petang. (Foto: Humas/Jay)

Senkomsidoarjo.org | Senkom News - Guna memberikan rasa aman bagi
masyarakat yang akan merayakan Idul Fitri 1437H, Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Polri) akan menggelar Operasi Ramadhan 2016, yang
akan berlangsung dari 30 Juni hingga 15 Juli mendatang.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti didampingi sejumlah menteri
menyampaikan keterangan pada wartawan, usai Sidang Kabinet Paripurna,
di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/6) petang. (Foto: Humas/Jay)

"Jadi waktunya cukup panjang. Tujuan operasi kita adalah yang pertama
adalah masalah Kantibmas yang kedua masalah Kamseltibjalantas. Jadi
kalau Pak Menhub menyiapkan sarana transportasinya, nanti kelancaran
di jalannya nanti kita yang mengaturnya," kata Kapolri Jenderal
Badrodin Haiti kepada wartawan usai Sidang Kabinet Paripurna, di
Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/6) sore.

Tujuan kedua digelarnya Operasi Ramadhan 2016 ini, menurut Kapolri,
adalah bagaimana masyarakat kita merayakan Idul Fitri ini dengan aman
dan lancar tanpa ada gangguan. Untuk itu, personil yang dilibatkan
sebanyak 157.115 personil, baik dari Polri, TNI, maupun satuan-satuan
dari kementerian yang lain.

Kapolri menegaskan, dalam masalah yang terkait dengan keamanan itu,
pihaknya sudah menyiapkan pengamanan-pengamanan. Ia menyebutkan, ada
2.782 pos pengamanan yang disiapkan, baik itu di pusat-pusat
perbelanjaan, di pelabuhan, terminal, stasiun, termasuk juga bandara
dan juga pusat rekreasi. Termasuk juga pengamanan shalat Idul Fitri,
dan juga nantinya adalah malam takbiran, dimana biasanya juga
masyarakat merayakan di jalan-jalan.

Ancaman,
Mengenai kemungkinan adanya gangguan dalam perayaan Idul Fitri 1437 H,
Kapolri menyebutkan  ancaman yang paling utama, mulai dari terorisme,
radikalisme, intoleransi termasuk juga masalah sweeping.

"Ini juga kita antisipasi. Termasuk masalah perkelahian antar
kelompok, antara kampung itu juga kita antisipasi. Narkoba,
kebut-kebutan, termasuk juga petasan dan minuman keras. Semuanya ini
termasuk premanisme dan kejahatan jalanan, ini sudah kita lakukan
antisipasi yang cukup tinggi, biasanya secara rutin tiap tahun kita
laksanakan dari berbagai daerah," papar Badrodin.

Kemudian yang kedua masalah kelancaran lalu lintas. Menurut Kapolri,
ada beberapa tempat-tempat yang menjadi sumber kemacetan, mulai dari
gerbang tol di Cikarang Utama, yang akan diberlakukan contraflow, juga
akan ditambah gerbangnya, ditambah juga petugasnya. Kemudian di
tempat-tempat rest area, biasanya sampai membludak keluar, sehingga
menimbulkan kemacetan, "Itu juga akan kita lakukan pengaturan kontrol
di sana," jelas Kapolri.

Polri juga mengantisipasi kemungkinan kemacetan yang terjadi di
SPBU-SPBU, pada persimpangan-persimpangan keluar tol, termasuk
persimpangan kalau nanti dari Jakarta ini lancar sampai kemudian
Cikampek.

"Di Cikampek itu ada pos, di Cikopo akan membagi arus kalau terjadi
kepadatan. Bisa nanti di KM 66 diarahkan ke Bandung, bisa nanti
dikeluarkan Cikampek di Simpang Jomin Jalan Arteri, atau lewat Subang
bisa juga diluruskan. Sehingga peran sentral pengaturan arus itu ada
di situ nanti, ada di Cikopo ini. Kalau kepadatan cukup panjang, ini
bisa kita lepaskan," terang Kapolri.

Kemudian termasuk juga kalau itu nanti lancar, macetnya nanti di
Pejagan, termasuk juga di Brebes Timur. Keluar tol Brebes Timur,
menurut Kapolri, ini yang nanti dilakukan pengaturan. Sehingga nanti
dari Jawa Tengah diperketat pengaturannya di Brebes dan Tegal,
kemudian yang di Jawa Barat, mulai jalur Pantura termasuk Jalur
Selatan di Nagrek. "Semua itu kita lakukan antisispasi," ujarnya.

Kapolri bersyukur karena ditolong oleh waktu yang agak panjang
liburnya, karena dari tanggal 1 – 10, dan baru masuk tanggal 11.
Sehingga waktu yang cukup panjang diharapkan masyarakat tidak
sama-sama tanggal 1 mudiknya, tetapi bisa bergantian. Ada yang tanggal
2, ada yang tanggal 3 dan seterusnya.

Kemudian manakala terjadi sesuatu yang sifatnya darurat (emergency),
yang sifatnya kontigensi, menurut Kapolri, pihaknya sudah menyiapkan
pasukan-pasukan yang siap untuk mem-back up dari Mabes Polri. "Ini
yang kita terjunkan untuk wilayah-wilayah yang kemungkinan akan ada
kerawanan yang cukup tinggi," ungkap Kapolri. (FID/ES)
Sumber : www.setkab.go.id
Baca berita dapat uang, klik Disini

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Senkom Mitra Polri Sidoarjo | Informasi | Komunikasi | Kamtibmas | Rescue I Bela Negara