Merawat Indonesia Yang Damai Dan Aman


Senkomsidoarjo.org | News Senkom, Rabu 12 April 2017 pukul 08.45 Wib, di Aula DHN Lt. 3 Gedung Joang 45 Jl. Menteng Raya No. 31 Menteng Jakarta Pusat, telah berlangsung Kuliah Umum oleh Jenderal Pol. Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D (KAPOLRI) dengan thema *Merawat Indonesia Yang Damai dan Aman* yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), jumlah peserta 200 orang, dg penanggung jawab Ujang Rizwansyah dan Natsir Al Walid.

Hadir dalam acara Kuliah Umum tersebut :
1. Irjen Pol. Boy Rafli Amar (Kadiv Humas POLRI)
2. Kombes Pol. Suyudi Ario Seto, S.H., S.IK., M.Si (Kapolres Metro Jakarta Pusat)
3. Karman BM (Ketua Umum PP GPII)

Kegiatan dibuka dengan membacakan lantunan Ayat Suci Al Quran oleh Sdr. Zikri (GPII) dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

I. Adapun sambutan yang diberikan :

1. Karman BM (Ketum PP GPII) menyampaikan :
Kita patut berbangga karena menurut cermat saya inilah Bapak KAPOLRI yang terbaik selama ini, beliau sangat begitu dekat dengan kita semua dan dengan aktivis dimana Beliau selalu merespon setiap kita menanyakan sesuatu. Kemarin saya mengikuti Konfrensi keamanan dunia di Kuala Lumpur dan ketika saya menjadi pembicara ada yang menanyakan kepada saya bagaimana dengan kondisi Jakarta terkait isu yang sedang ramai sekarang ini. Kemudian saya sampaikan bahwa Jakarta sampai dengan saat ini masih dalam kondisi yang aman dan ini semua berkat Kepolisian RI yang mampu mengakomodir tanpa harus mencederai pihak manapun baik umat islam yang menuntut sang penista agama maupun pihak penguasa kepentingan yang mampu di akomodir oleh Kepolisian RI dan berjalanlah aksi aksi besar dengan aman dan tertib dan inilah saya sangat mengapresiasi kinerja POLRI yang sampai saat ini mampu mengakomodir itu semua.

Musuh kita bersama adalah kelompok yang ingin merusak NKRI dan merusak Kebhinekaan kita. Jadi bagaimana kita sebagai anak muda untuk selalu berusaha berjuang untuk Indonesia.

II. Penyampaian Materi Kuliah Umum Oleh Jenderal Pol. Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D (KAPOLRI) :

Saya mengucapkan terimakasih kepada GPII yang menyelenggarakan acara ini, menurut saya acara ini cukup penting karena sejak awal Kemerdekaan GPII sudah menjadi bagian dari Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu acara seperti ini menjadi acara yang sangat penting bagi kita untuk menjaga NKRI dan ini merupakan ide positif untuk dibicarakan.

Polri secara institusi dan secara personal ingin membangun kedekatan dengan masyarakat dan ormas ormas lain yang memiliki tujuan yang sama yaitu menjaga dan mengawal NKRI. Disini lebih fokus saya membicarakan Bhineka Tunggal Ika, kita kembali kepada sejarah karena kita tidak boleh melupakan sejarah karena sejarah merupakan bagian penting dari NKRI ini. Indonesia memiliki Ragam Suku, Bahasa, Adat, Budaya maupun Agama. Tidak mudah mengelola Keberagaman tersebut karena dengan kekayaan keberagaman Bangsa tersebut juga dapat memicu Konflik karena perbedaan kepentingan didalamnya tapi itu semua dapat kita cegah karena Bangsa Indonesia masih bersatu sampai dengan sekarang ini karena adanya SPIRIT dari SUMPAH PEMUDA 1928 yang masih ada sampai sekarang untuk menjaga keutuhan NKRI.

NKRI masih tetap bersatu dari Sabang sampai Merauke, kita harus bersyukur dengan itu tetapi kita juga harus tetap fokus dan tidak boleh terlena dan tidak boleh menganggap remeh ancaman yang ada, karena tantangan dan ancaman selalu berubah sewaktu waktu. Ada 2 faktor yang dapat menjadi suatu permasalahan bagi NKRI dimana Faktor itu adalah Faktor Dalam Negeri (Internal) dan Faktor Luar Negeri (External). Faktor dalam negeri / internal dimana kita berhasil menjaga NKRI tetapi kita belum berhasil membuat pemerataan pembangunan yang dirasakan oleh semua masyarakat dan yang paling penting adalah bagaimana pemerataan faktor ekonomi yang masih berbentuk "Piramida" dimana sangat kecil nya High Class dan masih besarnya Midle Class serta Low Class. Jadi masalah kesenjangan ini yang menurut saya bisa menjadi suatu permasalahan nanti dan ini yang harus ditangani dengan cepat oleh Pemerintah untuk pemerataan kepada masyarakat kecil dengan meningkatkan Ekonomi Kerayaktaan. Kedua Faktor External dimana faktor ini dapat mempengaruhi Kebhinnekaan yaitu dalam pergaualan dunia dikenal dengan "Anarki" dimana anarki ini tidak selalu berarti anarkis tetapi dapat diartikan sebagai siapa yang kuat dia yang menang.

Pada Tahun 1998 kekuatan People Power berhasil menjatuhkan Orde Lama dan berhasil memilih Demokrasi yang baru. Jadi rekan rekan sekalian ini yang perlu kita waspadai kedepan nanti dimana Demokratisasi yang terlalu Liberal kemudian kita juga harus mewaspadai potensi Konflik Vertikal dengan Pemerintah dan untuk mencegah itu Pemerintah harus segera memberikan bukti kepada masyarakat agar Pemerintah cepat membangun Faktor Faktor yang bisa mensejahterakan rakyat. Jadi untuk menuju Indonesia sebagai Bangsa yang besar adalah bagaimana kita untuk selalu menjaga pertumbuhan ekonomi dan menjaga kondisi Politik dengan keamanan yang stabil.

Kami POLRI akan selalu siap dan akan selalu dekat dengan masyarakat untuk Merawat Indonesia Yang Damai dan Aman.

Pukul 10.25 Wib Kuliah umum selesai, selanjutnya pukul 10.35 Wib Bp KAPOLRI meninggalkan Gd. Joang 45.
Sumber : Senkom Mitra Polri 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Senkom Mitra Polri Sidoarjo | Informasi | Komunikasi | Kamtibmas | Rescue I Bela Negara