Wakapolda Jawa Timur: Aktifkan Polisi Masyarakat

TEMPO Interaktif, - Wakil Kepala Kepolisian Dearah Jawa Timur Brigadir Jenderal Bambang Wahyono mengatakan, peran Polisi Masyarakat (Polmas) harus terus ditingkatkan agar gejala-gejala gangguan keamanan, termasuk di tingkat desa, bisa dideteksi secara dini.

Bambang Wahyono mengemukakan hal itu ketika menjawab pertanyaan wartawan berkaitan dengan kerusuhan yang terjadi di Pandeglang, Banten, dan Temanggung, Jawa Tengah. 

“Aparat kepolisian dan semua unsur masyarakat harus sama-sama saling membantu,” katanya saat berada di Markas Kepolisian Resor Kota Madiun, Rabu (9/2).

Menurut Bambang, terjaganya keamanan dan ketertiban di masyarakat bisa tercipta jika polisi dan masyarakat sama-sama siap melakukan fungsinya. Apalagi konflik yang terjadi adalah antara kelompok di masyarakat. 

Bambang mengatakan, tidak ada perubahan pola pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian di Jawa Timur paska kerusuhan di di Pandeglang, Banten, dan Temanggung, Jawa Tengah. Namun, pengamanan tetap dilakukan di tempat-tempat yang dinilai rawan.

“Pada prinsipnya polisi punya tanggung jawab untuk mengamankan masyarakat. Polisi selalu melakukan langkah preventif. Tidak harus menunggu ada gangguan keamanan baru dilakukan langkah preventif,” ujarnya.

Konflik yang kerap terjadi terjadi, menurutnya, karena perbedaan cara pandang antar kelompok masyarakat terhadap suatu perbedaan (ISHOMUDDIN)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Senkom Mitra Polri Sidoarjo | Informasi | Komunikasi | Kamtibmas | Rescue I Bela Negara